





- Latar Belakang
Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan kabupaten termuda di Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten ini dilahirkan berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2008 tanggal 24 Juni 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna sebagai kabupaten induk. Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil dan besar, luas wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas adalah 46.664.14 km, Dimana luas lautan lebih besar daripada luas daratan yaitu 46.029,77 km (98,65 persen) dan luas daratan 634,37 km (1,35 persen).
Ada lima (5) pulau terluar di kabupaten Kepulauan Anambas yakni pulau tokong, pulau tokong nenas, Pulau Malang biru, Pulau tokong berlayar dan Pulau damar. Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan salah satu wilayah terluar yang dimiliki Indonesia. Kabupaten Kepulauan Anambas sebelah utara berbatasan dengan laut Natuna Utara dan Vietnam, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bintan, Laut Natuna dan Malaysia di sebelah Barat, serta di bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Natuna.
Kabupaten Kepulauan Anambas juga berbatasan lansung dengan Laut Cina Selatan, yang merupakan pintu gerbang untuk mengakses perairan yang mempunyai potensi sumberdaya ikan yang cukup tinggi. Satu diantara potensi ikan di Anambas adalah ikan tongkol. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan golongan dari ikan tuna kecil neritik yang artinya tempat hidup mereka berada diperairan yang dangkal yaitu pada air yang kedalamanya kurang dari 200 meter. Badannya memanjang, tidak bersisik kecuali pada garis rusuk, memiliki kulit yang licin berwarna keabuan serta memiliki daging yang tebal. Ikan tongkol sangat digemari Masyarakat Kepulauan Anambas, dan merupakan komoditas perikanan utama dan bernilai ekonomis tinggi di Indonesia[1]
Sejalan dengan data dari Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas, yang disampikan bahwa dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023 ikan tongkol menjadi jenis ikan terbanyak yang di dapati oleh para nelayan setiap tahunnya.dibandingkan dengan jenis ikan lainya yang diperoleh oleh nelayan setiap tahunya[2]
Ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang sangat mudah di dapati. Ikan tongkol selalu ada setiap hari di pasar, harga ikan tongkol juga tergolong murah di saat musim laut teduh/tenang kisaran di bulan maret dan April, akan meningkat harganya disaat musim Selatan bulan Mei-awal desember. Sedangkan akan melonjak harganya disaat musim gelombang laut tinggi/kencang pada bulan akhir desember-februari. Dimusim kencang dan gelombang tinggi para nelayan tidak bisa melaut untuk mencari ikan. Berdasarkan data dari BMKG Kabupaten Kepulauan Anambas bahwa laut Anambas akan mengalami masa gelobang tinggi mencapai 2-2.5 Meter yang terjadi pada bulan akhir desember masa peralihan angin Selatan ke angin utara, dan angin utara terjadi pada bulan Januari-Februari.[3]
Pada musim kencang harga ikan tongkol bisa mencapai ratusan ribu, hal ini membuat sebagian Masyarakat kepulauan anambas menjadi gelisah dikarenakan harga ikan yang tinggi. Bagi Masyarakat yang berada pada tempat dengan pelayanan PLN yang stabil bisa menyimpan cadangan ikan dengan cara di freezer dan sejenisnya, sedangkan bagi masyarakat yang tinggl di tempat/desa yang tidak memiliki layanan PLN maka akan mengalami kendala dalam meyimpan cadangan ikan untuk menghadapi gelombang kencang ekstrem yang terjadi lebih kurang selama dua bulan.
Maka dari itu kami mencoba untuk membuat permentasi ikan guna membantu menangulangi permasalahan penyimpanan cadangan ikan dimusim nelayan susah melaut dikeranakan gelombang kencang, yakni dengan membuat kasam ikan tongkol. Karena ikan tongkol merupakan jenis sumber daya ikan yang ada setiap hari dan mudah di dapati, hampir setiap hari dan setiap nelayan mendapatkan ikan tongkol, mulai dari yang berukuran kecil, sedang dan besar.[4]
Kasam atau pekasam dihasilkan melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat. Sebelumnya, ikan segar bahan pekasam dibersihkan isi perutnya, kemudian direndam terlebih dulu dalam larutan garam 15% selama dua hari (48 jam), tanpa boleh kena udara terbuka. Setelah dicuci dan ditiriskan, ikan bergaram ini dibubuhi sumber bakteri asam laktat Kemudian disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat selama sekurang-kurangnya sepekan, agar berfermentasi.[5]
Pada penelitian ini selain garam kami mencoba menambahkan asam malam untuk menghilangkan bau amis ikan dan juga menambah sedikit gula pasir untuk menambah citarasa gurih.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian mengenai kasam ikan tongkol ini adalah untuk mengikuti Kompetisi Inovasi dan Kretivitas Lingkungan Hidup 2024 Diselenggarakan oleh DeTara Foundation dan Medco E&P Natuna, Ltd. yang bermaksud untuk (1) mengetahui penerapan pengetahuan dari hasil baca, (2) meningkatkan pengetahuan siswa mengenai sains, (3) meningkatkan kontribusi sekolah dalam penemuan sains terbarukan., serta (4) Mengajarkan peserta didik dalam memahami penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan dimensi gaya hidup berkelanjutan dan kewirausahaan.
Alat dan Bahan
- – Alat
- – 1 buah toples kaca
- – Pisau
- Talenan
- Baskom
- Nyiru (tapisan)
- Bahan
- 10 ekor Ikan tongkol ukuran sedang (cendrung sedang kecil)
- 1 kg Garam kasar
- 4 ons Asam malam kering
- ΒΌ kg Gula pasir
- Langkah Kerja
- Potong ikan tongkol mengikuti alur tulangnya (potong bulat)
- Bersihkan ikan menggunakan air bersih
- Susun ikan diatas garam tersebut, kemudian dilapisi kembali dengan sama malam, garam dan sedikit gula pasir,
- Selanjutnya di lapisi dengan ikan kembali, begitu seterusnya sampai selesai.
- Tutup rapat toples dan biarkan sampai waktu yang diperlukan.
- Hasil dan Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, dilakukan pengamatan selama beberapa hari, kasam sudah mulai tampak mengeluarkan air, hari garam juga sudah mulai mencair, dan ikan sudah mulai berubah warna, dan mengeluarkan aroma yang khas,
Setelah 1 minggu kami mencoba membuka tutupnya dan mengamati, ternyata kasamnya semakin mengerut dan air semakin banyak, ikanya juga tidak mengalami kebusukan. Berikut penampakan kasam tongkol setelah satu minggu dilakukan permentasi.

Kasam ikan ini bisa di konsumsi dengan mencampurkan dengan gulai, maupun di goreng dan dibakar, sesuai dengan selera dan siap dinikmati.
Adapun ketahan dari ikan kasam ini diperkirakan sekitar 3 bulan pada suhu ruang[6] sehingga bisa membantu Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas untuk menghadapi keadaan susah ikan pada masa angin kencang, yang membuat para nelayan susah melaut.
Selain bisa membantu untuk cadangan makanan, kasam juga memiliku beberapa manfaat untuk kesehatan organ tubuh[7].
- Memperbaiki kesehatan pencernaan
Probiotik dari hasil fermentasi bisa membantu membuat keseimbangan bakteri baik di usus seperti semula dan meringankan beberapa masalah pencernaan.
- Bantu tubuh menyerap nutrisi
Fermentasi diketahui membantu memecah nutrisi di dalam makanan. Hal ini membuat makanan fermentasi lebih mudah dicerna dibanding makanan yang tidak difermentasi. Memadukan konsumsi makanan fermentasi dengan pola makan sehat lainnya akan membuat tubuh menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan yang kamu makan.
- Membuang racun dalam tubuh
Makanan dan minuman fermentasi adalah sumber nutrisi yang baik untuk membantu proses detoksifikasi. Kandungan asam dan bakteri di dalam makanan hasil fermentasi ampuh untuk meluluhkan berbagai jenis racun dan logam berat di dalam tubuh, seperti merkuri dan aluminium.
- Mendukung kekebalan tubuh
Bakteri baik yang hidup di usus memiliki dampak positif pada sistem kekebalan tubuh kamu. Karena tinggi probiotik, makanan hasil fermentasi bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko penyakit infeksi seperti flu atau common cold.
Mengonsumsi beberapa makanan dan minuman yang sudah melewati proses fermentasi memang terbukti baik untuk kesehatan tubuh. Kendati demikian, tetap perhatikan jumlah atau takarannya,
- Kesimpulan
Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan kabupaten termuda di Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari gugusan pulau kecil dan besar dengan luas wilayah 46.664.14 km. Kabupaten ini memiliki potensi sumberdaya ikan tinggi, terutama ikan tongkol, yang merupakan komoditas utama. Harganya murah di musim laut tenang dan akan meningkat saat musim gelombang tinggi. Pada bulan akhir desember-februari, laut Anambas akan mengalami gelombang tinggi mencapai 2-2.5 meter.
Musim kencang membuat harga ikan tongkol naik tinggi di kepulauan Anambas, memaksa Masyarakat mencari cara menyimpan cadangan ikan. Mereka yang ada PLN stabil bisa gunakan freezer, yang tidak memiliki Listrik/PLN akan kesulitan menyimpan Cadangan ikan. Solusi adalah membuat kasam ikan tongkol melalui proses fermentasi, dengan tambahan garam, asam malam dan secukupnya gula pasir. Tujuan penelitian adalah mengikuti kompetisi inovasi dan meningkatkan pengetahuan sains siswa.
Setelah dilakukan percobaan fermentasi kasam ikan tongkol, hasilnya menunjukkan kasam ikan tongkol dapat menjadi cadangan ikan untuk Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas selama musim kencang dan nelayan susah melaut, yang menyebabkan harga ikan dipasar akan sangat mahal. Kasam ikan tongkol ini bisa dikonsumsi langsung atau dipadukan dengan masakan lain sebagai makanan pendamping. Kasam ikan tongkol yang diperoleh dari hasil fermentasi (fermentasi makanan) juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti meningkatkan pencernaan, menyerap nutrisi, membantu detoksifikasi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
[1] Ardelia, V., Vitner, Y., & Boer, M. (2016). Biologi Reproduksi Ikan Tongkol Euthynnus affinis Di Perairan Selat Sunda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(2), 689-700.
[2] https://anambaskab.bps.go.id/indicator/56/507/5/produksi-perikanan-tangkap-menurut-jenis-komoditi.html
[3] Wawancara Bersama Bapak Galih Linggar (pengamat dan perawal cuaca BMKG Keb. Anambas
[4] Wawancara Bersama bapak Yuni Saputra bag, Humas Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Pekasam
[6] https://www.femina.co.id/article/umur-simpan-ikan-awetan#:~:text=Ikan%20peda%20yang%20difermentasi%20sebaiknya,tidak%20lebih%20dari%203%20bulan.
[7] https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/manfaat-konsumsi-makanan-fermentasi-untuk-kesehatan?srsltid=AfmBOoplB0gzg-CaMpiOIz1pXFalIC3ygAa-avTUZJ3H2VSQqDtYtGz9